BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang
terklasifikasi, tersistem, dan terukur serta dapat dibuktikan kebenarannya
secara empiris. Dan pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan yang belum
tersusun, baik mengenai metafisik maupun fisik. Dapat juga dikatakan
pengetahuan adalah informasi yang berupa common sense, sedangkan ilmu sudah
merupakan bagian yang lebih tinggi dari itu karena memiliki metode dan
mekanisme tertentu. Jadi ilmu lebih khusus daripada pengetahuan.Ribet
emang,tapi intinya tidak semua ilmu adalah pengetahuan.
Contoh Albert Einstein beliau termasuk ilmuan yang
dianggap gila,padahal tanpa kita tahu untuk mencapai proses menemukan
rumus-rumus fisika,beliau melakukan penelitian yang begitu banyak.Jadi pengetahuan
yang kita dapat sekarang bukanlah sembarangan atau tanpa dasar.Pada tahun 1999,
Einstein dinamakan “Tokoh Abad Ini” oleh majalah Time.Untuk menghargainya,
sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai
einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein. Rumus Einstein yang
paling terkenal adalah E=mc².
Ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia
masih relatif sederhana, namun sejak abad pertengahan mengalami perkembangan
yang pesat. Berbagai penemuan teori-teori baru terus berlangsung hingga saat
ini dan dipastikan kedepannya akan terus berkembang.Contohnya banyak sekali
inovasi atau penemuan yang ditemukan oleh manusia saat ini.Penemuan-penemuan
yang dilakukan manusia digunakan untuk memudahkan pekerjaan mereka.Oleh karena
itu kita sebagai generasi penerus bangsa harus mampu melanjutkan
penemuan-penemuan untuk mempermudah kinerja kita di dunia.
B.RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah perkembangan
pengetahuan dan ilmu pengetahuan ?
2. Bagaimanakah Taxonomi Kognitif Bloom
dalam mempelajari ilmu pengetahuan ?
3.
Bagiamanakah
pengetahuan dan ilmu Pengetahuan sebagai bekal untuk mempelajari Perkembangan
Ilmu Pengetahuan serta konsep urutan laporan riset ?
C.TUJUAN
1. Untuk mengetahui perkembangan
pengetahuan dan ilmu pengetahuan.
2. Untuk mengetahui Taxonomi Kognitif
Bloom dalam mempelajari ilmu pengetahuan.
3.
Untuk
mengetahui pengetahuan dan ilmu Pengetahuan sebagai bekal untuk mempelajari
Perkembangan Ilmu Pengetahuan serta konsep urutan laporan riset.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan akan
ditunjukkan dalam bagan dimulai dari Perkembangan Pengetahuan, ' Taxonomi
Kognitif Bloom dalam mempelajari. Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan sebagai
bekal untuk mempelajari Perkembangan Ilmu Pengetahuan hingga contoh bagan Riset
dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan di Perguruan Tinggi serta konsep urutan
laporan riset.
1.Perkembangan
Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
a.Ingin Tahu
Pengetahuan dimulai dari rasa ingin
tahu. Kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu,yang pada akhirnya akan
melahirkan sebuah pengetahuan dan munculnya kepastian. Pengetahuan dapat
dikembangkan lebih lanjut apabila memenuhi 3 kriteria yaitu: objek kajian,
metode pendekatan dan bersifat universal.Pengetahuan bersifat didorong untuk
mengetahui apa yang telah kita ketahui dan apa yang belum kita
ketahui. Manusia tahu akan sesuatu, tahu akan alam sekitar, dirinya
sendiri, orang lain, yang baik dan buruk. Rasa ingin tahu tersebut dirangsang
oleh alam sekitar.
Ada beberapa faktor yang terkait dengan rasa ingin tahu
ialah saat manusia melihat objek yang ada di sekitarnya,maka ia akan
berfikir sesuai logika yang dia lihat Suatu pengetahuan muncul dari
rasa ingin tahu. Pengetahuan harus sesuai dengan objek yang diketahui.
b.Pengetahuan
sebagai Sarana Komunikasi
Komunikasi
adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, idea, gagasan) dari satu
pihak ke pihak lain. Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal
yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal
yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan
bahasa non verbal
c.Dinamika manusia
Dinamika merupakan
perubahan, jadi dinamika manusia dapat kita artikan perubahan yang dialami oleh
manusia sejak manusia itu masih dalam kandungan sampai dilahirkan hingga akhir
hayatnya selalu bersifat dinamis. Maka dengan itulah dinamika manusia bersifat
ABADI. baik itu fisik, perilaku, maupun budaya manusia. Metamorfosis dari asal
kata methamorphoo (artinya: "saya berubah") adalah akar dari kata
'change' atau 'perubahan' atau 'pembaharuan'. Pengertian awal 'methamorphoo'
merujuk pada perubahan sikap dan mental seseorang sesuai dengan kesinambungan
perkembangannya secara fisik maupun intelek ke arah pembaharuan hidup setiap
hari guna mencapai eksistensi yang sempurna menurut naturnya sebagai manusia.
Pada prinsipnya, perubahan sikap dan mental seseorang berbanding lurus dengan
waktu dan pengalaman inteleknya.
Pengetahuan sebagai cipta,rasa,karsa,dan karya manusia.Ilmu
merupakan salah satu dari buah pemikiran manusia.Pengetahuan adalah berbagai
gejala yang ditemui yang di peroleh melalui pengamatan inderawi yang muncul
ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya dan mengendalikan benda
atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.
d.
Keharusan Hidup
Ilmu pengetahuan berkembang karena ada kebutuhan manusia untuk
dapat mempertahankan diri. Untuk dapat bertahan, manusia harus dapat menguasai
alam semesta. Pengusaan terhadap alam semesta itu dilakukan dengan tidak
merusak tatanan alam itu sendiri.kerusakan terhadap alam akan berdampak pada
kehidupan umat manusia. Agar pengusaan alam semesta tidak berdampak pada
perusakan, maka pengusaan terhadap ilmu pengetahuan perlu dibarengi dengan
norma dan etika
e.Naluri
Naluri yang dimiliki manusia menghasilkan tingkah laku
kreatif
f.Prinsip Umum
Pengembangan Ilmu Pengetahuan
· General principle
· Etis-Religius
· Transedensi
· Prinsip kebenaran
g.Pengetahuan
yang Benar
· Pengalaman:
Pengalaman ialah
hasil persentuhan alam dengan panca
indra manusia. Berasal dari kata peng-alam-an.
Pengalaman memungkinkan seseorang menjadi tahu dan hasil tahu ini
kemudian disebut pengetahuan
· Observasi teori
Observasi
adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung
terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan
secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamat
· Penelitian
Penelitian
adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan menambah pemahaman kita terhadap
suatu fenomena tertentu yang menarik perhatian kita.
2.Tujuan
Ilmu Pengetahuan
Tujuan Pengembangan
Ilmu Pengetahuan adalah untuk menemukan:
- Kebenaran pasti/sesuai dengan fakta(truth of the facts);
- Pengetahuan baru (new knowledge)
- Pemahaman (understanding, comprehension, insight); - Penjelasan (explanation);
- Peramalan (prediction); - Pengendalian (control);
- Penerapan (application, invention, production)
- Kebenaran pasti/sesuai dengan fakta(truth of the facts);
- Pengetahuan baru (new knowledge)
- Pemahaman (understanding, comprehension, insight); - Penjelasan (explanation);
- Peramalan (prediction); - Pengendalian (control);
- Penerapan (application, invention, production)
3.Metode
Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Metode dalam pengembangan ilmu
pengetahuan antara lain:
-
Pengamatan
- Pendidikan dan pengajaran serta diskusi
- Pendidikan dan pengajaran serta diskusi
-
Studi kasus, eksperimen
- Penelitian
- Penulisan ilmiah yang dikomunikasikan
- Fenomenologis: model, rumus, gambar, bagan, kerangka, algoritme
- Penelitian
- Penulisan ilmiah yang dikomunikasikan
- Fenomenologis: model, rumus, gambar, bagan, kerangka, algoritme
B. Taxonomi Kognitif Bloom
Taksonomi Bloom pertama
kali disusun oleh seorang Psikolog pendidikan yang bernama Benjamin S. Bloom
pada tahun 1956. Bloom membagi tujuan pendidikan ke dalam tiga domain (ranah)
dan kemudian membagi lagi setiap ranah kedalam beberapa aspek yang lebih rinci
berdasarkan hirarkinya.Tiga domain yang disusun oleh Bloom adalah domain
kognitif yang menitik beratkan pada aspek intelektual, domain afektif yang
menitikberatkan pada aspek perasaan dan emosi, serta domain psikomotor yang
menitikberatkan pada aspek keterampilan motorik.
Ranah kognitif
melibatkan pengetahuan . Ranah kognitif menurut Bloom terdiri atas enam
aspek yang diurutkan secara hierarki
piramidal. Keenam aspek tersebut adalah pengetahuan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi seperti pada gambar berikut:
Keenam aspek ini bersifat kontinum dan saling
tumpang tindih, yaitu:
1. Aspek pengetahuan merupakan aspek kognitif
yang paling dasar.
2. Aspek pemahaman meliputi juga aspek
pengetahuan.
3. Aspek penerapan meliputi aspek pemahaman
dan pengetahuan.
4. Aspek analisis meliputi aspek penerapan,
pemahaman, dan pengetahuan.
5. Aspek sintesis meliputi aspek analisis,
penerapan, pemahaman, dan pengetahuan.
6. Aspek penilaian meliputi aspek sintesis,
analisis, penerapan, pemahaman, dan pengatahuan.
Aspek kognititif
dibedakan atas enam jenjang, dimana keenam aspek bersifat kontinum (saling
tumpang tidih), artinya aspek 2 meliputi aspek 1, aspek 3 meliputi aspek 2 dan
1 dan seterusnya.
1.Aspek
pengetahuan (knowledge),
Merupakan aspek paling dasar dan biasa
disebut aspek ingatan (recall), kemampuan ini dirinci sbb (a) Kemampuan paling
dasar adalah mengetahui arti kata, (b) Setelah mengetahui arti kata menanjak
pada pengetahuan akan fakta-fakta, misalnya pengetahuan tentang tanggal, (c)
Konvensi, mempelajari berbagai peraturan, misalnya kalau naik tangga laki-laki
terlebih dahulu, (d) Klasofikasi, pengetahuan akan kelas, golongan atau
kategori misalnya membedakan pria dan wanita, (e) Prinsip-prinsip, mengetahui
dan menguasai prinsip-prinsip atau generalisasi tertentu yang berhubungan
dengan pengetahuan lain (f) Teori-teori, merupakan perumusan-perumusan yang
paling abstrak dan dapat menunjukkan saling hubungan.
2.Aspek
pemahaman (comprehension)
Merupakan kemam[uan yang menuntut
pemahaman dan pengertian apa yang diajarkan, kemampuan ini dapat dijabarkan
sebagai berikut (a) Menerjemahkan, bukan saja pengalihan arti kata
(translation) tapi juga konsep abstrak menjadi model, misalnya pengalihan
konsep kata-kata dalam gambar, (b) Menginterpretasi, kemampuan untuk mengenal
dan memahami ide utama komunikasi, misalnya menafsirkan diagram, tabel dan
grafik, (c) Menginterpolasi, lebih tinggi sifatnya menuntut kemampuan
intelektual yang lebih tinggi contoh 2
- 4 -
6 -8 - 10
- ------
3.Aspek
penerapan (application)
Kemampuan ini menuntut kesanggupan
menggunakan ide-ide umum, tata cara, ataupun metode-metode, serta teori-teori
dalam situasi baru dan konkrit.
4.Aspek
analisis (analysis)
Yaitu menguraikan suatu situasi tertentu
ke dalam unsur-unsur atau komponen-komponen pembentujnya. Kemampuan analisis
dibagi atas, (a) Analisis unsur diperlukan untuk kemampuan merumuskan
asumsi-asumsi dan mengidentifikasi unsur-unsur penting dan dapat membedakan
antara fakta dan nilai, (b) Analisa hubungan, diperlukan kemampuan mengenal
unsur-unsur dan pola hubungannya, © Analisis prinsip-prinsip yang terorganisasi
yaitu kemampuan menganalisis pokok-pokok yang melandasi tatanan organisasi.
5.Aspek
sintesis (syntesis)
Pada jenjang ini dituntut kemampuan
untuk menghasilkan suatu yang baru dengan menggabungkan berbagai faktor yang
ada. Hasil penggabungan dapat berupa, (a) Tulisan, (b) Rencana atau mekanisme,
© Hubungan abstraksi.
6.Aspek
penilaian (evaluationn)
Menuntut kemampuan untuk dapat menilai suatu
situasi, keadaan, pernyataan atau konsep berdasarkan kriteria tertentu.
Kriteria dapat bersifat intern dan dapat pula bersifat elstern, kriteria intern
adalah yang berasal dari situasi yang dievaluasi itu sendiri sedang ekstern
adalah berasal dari luar situasi atau keadaan yang dinilai itu.
C.
Pengembangan Ilmu Pengetahuan di Perguruan Tinggi dan Riset
1.Pengajaran dan Pendidikan
Pengajaran
dan pendidikan atau dalam bahasa arabnya taalim dan tarbiah adalah dua perkara
penting di dalam membina manusia. Pengajaran dan pendidikan adalah dua perkara
yang berbeda tetapi banyak orang yang tidak faham tentang kedua perkara ini.
Pengajaran
adalah proses belajar atau proses menuntut ilmu. Ada dosen, guru, ustadz yang
mengajar atau menyampaikan ilmu kepada murid yang belajar. Hasilnya murid
menjadi pandai, dan berilmu pengetahuan (‘alim). Pendidikan adalah proses
mendidik yang melibatkan penerapan nilai-nilai. Di dalam pendidikan terdapat
proses pemahaman, penghayatan, penjiwaan, dan pengamalan.
Namun,
kita tidak bisa mendidik saja tanpa memberi ilmu, dan begitu juga sebaliknya,
kita tidak bisa memberi ilmu saja tanpa mendidik. Pengajaran tanpa pendidikan
akan menghasilkan masyarakat yang pandai tetapi rusak akhlaknya atau jahat.
Masyarakat akan maju di berbagai bidang dan kemewahan timbul dimana-mana tetapi
akan timbul hasad dengki dimana-mana karena jiwa tiap insannya tidak hidup.
Manusia menjadi individual, tidak berkasih sayang, dan kemanusiaan musnah.
Manusia berubah identitas. Fisiknya saja manusia tetapi perangainya seperti
setan dan hewan.
Sebaliknya
mendidik saja tanpa memberi ilmu akan menghasilkan individu yang baik tetapi
tidak berguna di tengah masyarakat. Mendidik tanpa ilmu menyebabkan insan
mempunyai jiwa yang hidup tetapi tidak ada ilmu untuk dijadikan panduan.
Tetapi
perlu dipahami bahwa tidak semua orang mampu mendidik. Ada orang yang berilmu
banyak tetapi tidak mampu mendidik tetapi ada juga orang yang berilmu sedikit
tetapi dapat mendidik. Karena peranan pengajaran ilmu hanya sedikit saja
sedangkan selebihnya adalah peranan pendidikan.
Dalam
mencari ilmu, seseorang bisa belajar dari beberapa guru karena hanya ilmu yang
kita pelajari. Tetapi, dalam mendidik atau mencari pendidik, tidak bisa ada
lebih dari seorang pendidik. Pendidik yang sesungguhnya adalah pemimpin, model,
sekaligus contoh untuk diikuti. Kalau ada banyak pendidik maka ibarat seperti
masakan yang dimasak oleh beberapa koki. Dia akan jadi rusak. “ Too many cooks
spoil the brook”..
2.Ilmu pengetahuan
ilmu
pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia.Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu
memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian
ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan
(knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang
disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui
dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk
karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang
dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
3.Riset
Riset adalah proses mengumpulkan,
menganalisis, dan menambah pemahaman kita terhadap suatu fenomena tertentu yang
menarik perhatian kita.
beberapa
ciri bahwa budaya riset sudah dianut oleh suatu perguruan tinggi antara lain:
1.
Riset sudah menjadi kebutuhan dalam
pengambilan keputusan atau kebijakan di perguruan tinggi tersebut.
2.
Riset sudah menjadi bagian utama
dalam proses belajar mengajar (PBM).
3.
Riset sudah menjadi bagian utama
dalam pengabdian pada masyarakat.
4.
Sebagian besar dosen aktif dalam
riset, seminar/desiminasi, publikasi ilmiah, mimbar akademik atau yang sejenis.
5.
Sebagian besar mahasiswa aktif dalam
kegiatan penalaran baik yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi maupun oleh
pihak lain.
6.
Karya ilmiah yang dihasilkan oleh
sivitas akademika diakui kontribusinya dalam pengembangan iptek minimal di
tingkat nasional. Paten yang dihasilkanpun bernilai tinggi.
7.
Para dosen aktif melakukan
networking di bidang keilmuan.
Dalam
proses penyusunan karya ilmiah (misal tesis), perlu dipahami dan dilaksanakan
bagian-bagian penting dalam metodologi riset yaitu sebagai berikut :
a.Judul : Penentuan judul sesuai
dengan yang diteliti.
b.Pendahuluan : pendahuluan
berisi latar belakang: diskripsi masalah, data awal yang mendukung adanya
masalah dan akar timbulnya masalah. Mengapa dan apa yang mendorong peneliti
memilih topik penelitian ini.
c.Perumusan
Masalah : Perumusan
Masalah Uraikan
rumusan permasalahan yang akan diteliti dengan pendekatan logika atau konsep
teori untuk menjawab masalah yang akan diteliti, hipotesis yang akan diuji atau
dugaan yang akan dibuktikan
d.Tujuan : Pada bagian ini
dituliskan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai.
e.Tinjauan
Pustaka : Tinjauan pustaka berisi teori-teori pendukung utama dalam
penyelesaian masalah dan keterangan-keterangan tambahan yang dikumpulkan selama
melaksanakan penelitian. Uraian dalam tinjauan pustaka diarahkan untuk menyusun
kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian
f.Kerangka Teori : Berisi tentang
rangkuman tinjauan pustaka. Paparan tentang kerangka acuan atau objek yang sudah
digunakan dalam memecahkan masalah. Gambarkan konsep-konsep yang digunakan,
pendekatan yang digunakan, gambarkan teori-teori yang pernah ada yang berkaitan
dengan masalah yang digarap, mengemukakan asumsi-asumsi dasar sebagai landasan
berpikir, dan kemukakan hipotesis bila ada. Umumnya dikemukakan dalam bagian
kerangka teoritis atau landasan teori atau teori.
g.Kerangka Penelitian : Berisi tentang Kerangka Konsep dan keterbatasan
penelitian. Untuk menyederhanakan riset, tetapi menjadi fokus dan
efisien, maka masalah tersebut perlu dibatasi. Dalam paper di jurnal, hal
tersebut tidak menjadi keharusan, karena dari latar belakang berupa survey
literatur telah diidentifikasi masalahnya
h.Hipotesis : Hipotesis
berisi hipotesa.Hipotesa merupakan pendugaan sementara, dimana pada penelitian
hipotesis merupakan arahan yang akan diuji, karenanya peneliti harus berupaya
sedemikian rupa sehingga hipotesisnya terbukti.
i.Metode Penelitian :Paparan mengenai
apa yang dilakukan dalam suatu penelitian (langkah-langkah) yang dilakukan
sebelum melakukan suatu penelitian dan dikemas dalam bagian metode penelitian.
j.Rencana kerja/ Eksperimen : Bagian
ini menetapkan jenis data dari tiap indikator, dari mana sumber dan bagaimana
teknik pengumpulan datanya. Dalam hal pengumpulan data termasuk didalamnya
penjelasan mengenai populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, teknik
penyebaran kuesioner, berikut argumentasinya. Pada suatu penelitian pada
umumnya observasi atau eksperimentasi dilakukan tidak terhadap populasi,
melainkan dilakukan terhadap sampel
k.Hasil Penelitian : Jawaban
terhadap pertanyaan apa yang dikemukakan umumnya dikemukakan dalam bagian
temuan atau hasil. Hasil-hasil penelitian harus mampu berfungsi sebagai alat
pembuktian.
l.Pembahasan : Pada bagian ini pendapat peneliti tentang
hasil dibandingkan dibandingkan dengan pendapat dan tinjauan pustaka.
m.Kesimpulan dan Saran : Kesimpulan,
sebagai pernyataan singkat yang mengungkapkan hasil penyelidikan secara
menyeluruh. Saran, sebagai pernyataan yang bertujuan untuk penyempurnaan hasil
akhir penyelidikan.
Formulasi
penemuan hasil teori atau prediksi disusun dalam penulisan ilmiah dan dijadikan
sebagai pengembangan ilmu pengetahuan.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
1.Perkembangan
ilmu pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu dan berkembang karena kebutuhan manusia.
2.
Ranah kognitif melibatkan pengetahuan . Ranah kognitif menurut Bloom
terdiri atas enam aspek yang
diurutkan secara hierarki piramidal. Keenam aspek tersebut adalah pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi
3. pengetahuan dan ilmu Pengetahuan
sebagai bekal untuk mempelajari Perkembangan Ilmu Pengetahuan di perguruan
tinggi yaitu melalui riset.
B.SARAN
Apabila
ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini kami sangat mengharapkan agar para
pembaca dapat memberikan masukan yang sifatnya membangun demi penyusunan
makalah kami selnjutnya.
Apabila
para pembaca akan menyusun makalah sebaiknya mengumpulkan sebanyak mungkin
sumber bacaan atau refrensi.
Bakhtiar A. 2005. Filsafat Ilmu. Ed 1. Cetakan ke
2. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Leo,Nur
Zakaria.2012.Ilmu Sosial Budaya Dasar. _: Makassar
Mudhofir, A. 2005. Pengenalan Filsafat. Filsafat
Ilmu. Cetakan ketiga. Penerbit Liberty. Yogyakarta.
http://uripsantoso.wordpress.com/2012/01/23/menciptakan-budaya-riset-di-perguruan-tinggi-bagian-2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar