Minggu, 24 Februari 2013

Ilmu Pengetahuan dan Perkembangannya




BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang terklasifikasi, tersistem, dan terukur serta dapat dibuktikan kebenarannya secara empiris. Dan pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun, baik mengenai metafisik maupun fisik. Dapat juga dikatakan pengetahuan adalah informasi yang berupa common sense, sedangkan ilmu sudah merupakan bagian yang lebih tinggi dari itu karena memiliki metode dan mekanisme tertentu. Jadi ilmu lebih khusus daripada pengetahuan.Ribet emang,tapi intinya tidak semua ilmu adalah pengetahuan.
Contoh Albert Einstein beliau termasuk ilmuan yang dianggap gila,padahal tanpa kita tahu untuk mencapai proses menemukan rumus-rumus fisika,beliau melakukan penelitian yang begitu banyak.Jadi pengetahuan yang kita dapat sekarang bukanlah sembarangan atau tanpa dasar.Pada tahun 1999, Einstein dinamakan “Tokoh Abad Ini” oleh majalah Time.Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein. Rumus Einstein yang paling terkenal adalah E=mc².
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia masih relatif sederhana, namun sejak abad pertengahan mengalami perkembangan yang pesat. Berbagai penemuan teori-teori baru terus berlangsung hingga saat ini dan dipastikan kedepannya akan terus berkembang.Contohnya banyak sekali inovasi atau penemuan yang ditemukan oleh manusia saat ini.Penemuan-penemuan yang dilakukan manusia digunakan untuk memudahkan pekerjaan mereka.Oleh karena itu kita sebagai generasi penerus bangsa harus mampu melanjutkan penemuan-penemuan untuk mempermudah kinerja kita di dunia.
B.RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimanakah perkembangan pengetahuan dan ilmu pengetahuan ?
2.      Bagaimanakah Taxonomi Kognitif Bloom dalam mempelajari ilmu pengetahuan ?
3.      Bagiamanakah pengetahuan dan ilmu Pengetahuan sebagai bekal untuk mempelajari Perkembangan Ilmu Pengetahuan serta konsep urutan laporan riset ?
C.TUJUAN
1.      Untuk mengetahui perkembangan pengetahuan dan ilmu pengetahuan.
2.      Untuk mengetahui Taxonomi Kognitif Bloom dalam mempelajari ilmu pengetahuan.
3.      Untuk mengetahui pengetahuan dan ilmu Pengetahuan sebagai bekal untuk mempelajari Perkembangan Ilmu Pengetahuan serta konsep urutan laporan riset.


BAB II
PEMBAHASAN
A.PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN  
Perkembangan ilmu pengetahuan akan ditunjukkan dalam bagan dimulai dari Perkembangan Pengetahuan, ' Taxonomi Kognitif Bloom dalam mempelajari. Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan sebagai bekal untuk mempelajari Perkembangan Ilmu Pengetahuan hingga contoh bagan Riset dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan di Perguruan Tinggi serta konsep urutan laporan riset.

1.Perkembangan Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
a.Ingin Tahu
Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu. Kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu,yang pada akhirnya akan melahirkan sebuah pengetahuan dan munculnya kepastian. Pengetahuan dapat dikembangkan lebih lanjut apabila memenuhi 3 kriteria yaitu: objek kajian, metode pendekatan dan bersifat universal.Pengetahuan bersifat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita ketahui dan apa yang belum kita ketahui. Manusia tahu akan sesuatu, tahu akan alam sekitar, dirinya sendiri, orang lain, yang baik dan buruk. Rasa ingin tahu tersebut dirangsang oleh alam sekitar.
Ada beberapa faktor yang terkait dengan rasa ingin tahu ialah saat manusia melihat objek yang ada di sekitarnya,maka ia akan berfikir sesuai logika yang dia lihat Suatu  pengetahuan muncul dari rasa ingin tahu. Pengetahuan harus sesuai dengan objek yang diketahui.
b.Pengetahuan sebagai Sarana Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, idea, gagasan) dari satu pihak ke pihak lain. Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa non verbal
c.Dinamika manusia
Dinamika merupakan perubahan, jadi dinamika manusia dapat kita artikan perubahan yang dialami oleh manusia sejak manusia itu masih dalam kandungan sampai dilahirkan hingga akhir hayatnya selalu bersifat dinamis. Maka dengan itulah dinamika manusia bersifat ABADI. baik itu fisik, perilaku, maupun budaya manusia. Metamorfosis dari asal kata methamorphoo (artinya: "saya berubah") adalah akar dari kata 'change' atau 'perubahan' atau 'pembaharuan'. Pengertian awal 'methamorphoo' merujuk pada perubahan sikap dan mental seseorang sesuai dengan kesinambungan perkembangannya secara fisik maupun intelek ke arah pembaharuan hidup setiap hari guna mencapai eksistensi yang sempurna menurut naturnya sebagai manusia. Pada prinsipnya, perubahan sikap dan mental seseorang berbanding lurus dengan waktu dan pengalaman inteleknya.       
Pengetahuan sebagai cipta,rasa,karsa,dan karya manusia.Ilmu merupakan salah satu dari buah pemikiran manusia.Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui yang di peroleh melalui pengamatan inderawi yang muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya dan mengendalikan benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.
d. Keharusan Hidup
Ilmu pengetahuan berkembang karena ada kebutuhan manusia untuk dapat mempertahankan diri. Untuk dapat bertahan, manusia harus dapat menguasai alam semesta. Pengusaan terhadap alam semesta itu dilakukan dengan tidak merusak tatanan alam itu sendiri.kerusakan terhadap alam akan berdampak pada kehidupan umat manusia. Agar pengusaan alam semesta tidak berdampak pada perusakan, maka pengusaan terhadap ilmu pengetahuan perlu dibarengi dengan norma dan etika
e.Naluri
Naluri yang dimiliki manusia menghasilkan tingkah laku kreatif
f.Prinsip Umum Pengembangan Ilmu Pengetahuan
·   General principle
·   Etis-Religius
·   Transedensi
·   Prinsip kebenaran
g.Pengetahuan yang Benar
·   Pengalaman:
Pengalaman ialah hasil persentuhan alam dengan panca indra manusia. Berasal dari kata peng-alam-an. Pengalaman memungkinkan seseorang menjadi tahu dan hasil tahu ini kemudian disebut pengetahuan
·   Observasi teori
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamat
·   Penelitian
Penelitian adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan menambah pemahaman kita terhadap suatu fenomena tertentu yang menarik perhatian kita.

2.Tujuan Ilmu Pengetahuan
Tujuan Pengembangan Ilmu Pengetahuan adalah untuk menemukan:
- Kebenaran pasti/sesuai dengan fakta(truth of the facts);
- Pengetahuan baru (new knowledge)
- Pemahaman (understanding, comprehension, insight); - Penjelasan (explanation);
- Peramalan (prediction); - Pengendalian (control);
- Penerapan (application, invention, production)
3.Metode Pengembangan Ilmu Pengetahuan
            Metode dalam pengembangan ilmu pengetahuan antara lain:
- Pengamatan
- Pendidikan dan pengajaran serta diskusi
- Studi kasus, eksperimen
- Penelitian
- Penulisan ilmiah yang dikomunikasikan
- Fenomenologis: model, rumus, gambar, bagan, kerangka, algoritme


B. Taxonomi Kognitif Bloom          
Taksonomi Bloom pertama kali disusun oleh seorang Psikolog pendidikan yang bernama Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Bloom membagi tujuan pendidikan ke dalam tiga domain (ranah) dan kemudian membagi lagi setiap ranah kedalam beberapa aspek yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya.Tiga domain yang disusun oleh Bloom adalah domain kognitif yang menitik beratkan pada aspek intelektual, domain afektif yang menitikberatkan pada aspek perasaan dan emosi, serta domain psikomotor yang menitikberatkan pada aspek keterampilan motorik.
Ranah kognitif melibatkan pengetahuan . Ranah kognitif menurut Bloom terdiri atas enam aspek yang diurutkan secara hierarki piramidal. Keenam aspek tersebut adalah pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi seperti pada gambar berikut:

 

Keenam aspek ini bersifat kontinum dan saling tumpang tindih, yaitu:
1.  Aspek pengetahuan merupakan aspek kognitif yang paling dasar.
2.  Aspek pemahaman meliputi juga aspek pengetahuan.
3.  Aspek penerapan meliputi aspek pemahaman dan pengetahuan.
4.  Aspek analisis meliputi aspek penerapan, pemahaman, dan pengetahuan.
5.  Aspek sintesis meliputi aspek analisis, penerapan, pemahaman, dan pengetahuan.
6.  Aspek penilaian meliputi aspek sintesis, analisis, penerapan, pemahaman, dan pengatahuan.
Aspek kognititif dibedakan atas enam jenjang, dimana keenam aspek bersifat kontinum (saling tumpang tidih), artinya aspek 2 meliputi aspek 1, aspek 3 meliputi aspek 2 dan 1 dan seterusnya.
1.Aspek pengetahuan (knowledge),
Merupakan aspek paling dasar dan biasa disebut aspek ingatan (recall), kemampuan ini dirinci sbb (a) Kemampuan paling dasar adalah mengetahui arti kata, (b) Setelah mengetahui arti kata menanjak pada pengetahuan akan fakta-fakta, misalnya pengetahuan tentang tanggal, (c) Konvensi, mempelajari berbagai peraturan, misalnya kalau naik tangga laki-laki terlebih dahulu, (d) Klasofikasi, pengetahuan akan kelas, golongan atau kategori misalnya membedakan pria dan wanita, (e) Prinsip-prinsip, mengetahui dan menguasai prinsip-prinsip atau generalisasi tertentu yang berhubungan dengan pengetahuan lain (f) Teori-teori, merupakan perumusan-perumusan yang paling abstrak dan dapat menunjukkan saling hubungan.
2.Aspek pemahaman (comprehension)
Merupakan kemam[uan yang menuntut pemahaman dan pengertian apa yang diajarkan, kemampuan ini dapat dijabarkan sebagai berikut (a) Menerjemahkan, bukan saja pengalihan arti kata (translation) tapi juga konsep abstrak menjadi model, misalnya pengalihan konsep kata-kata dalam gambar, (b) Menginterpretasi, kemampuan untuk mengenal dan memahami ide utama komunikasi, misalnya menafsirkan diagram, tabel dan grafik, (c) Menginterpolasi, lebih tinggi sifatnya menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi contoh 2  -  4  -  6  -8  -  10 -  ------
3.Aspek penerapan (application)
Kemampuan ini menuntut kesanggupan menggunakan ide-ide umum, tata cara, ataupun metode-metode, serta teori-teori dalam situasi baru dan konkrit.
4.Aspek analisis (analysis)
Yaitu menguraikan suatu situasi tertentu ke dalam unsur-unsur atau komponen-komponen pembentujnya. Kemampuan analisis dibagi atas, (a) Analisis unsur diperlukan untuk kemampuan merumuskan asumsi-asumsi dan mengidentifikasi unsur-unsur penting dan dapat membedakan antara fakta dan nilai, (b) Analisa hubungan, diperlukan kemampuan mengenal unsur-unsur dan pola hubungannya, © Analisis prinsip-prinsip yang terorganisasi yaitu kemampuan menganalisis pokok-pokok yang melandasi tatanan organisasi.
5.Aspek sintesis (syntesis)
Pada jenjang ini dituntut kemampuan untuk menghasilkan suatu yang baru dengan menggabungkan berbagai faktor yang ada. Hasil penggabungan dapat berupa, (a) Tulisan, (b) Rencana atau mekanisme, © Hubungan abstraksi.
6.Aspek penilaian (evaluationn)
Menuntut kemampuan untuk dapat menilai suatu situasi, keadaan, pernyataan atau konsep berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria dapat bersifat intern dan dapat pula bersifat elstern, kriteria intern adalah yang berasal dari situasi yang dievaluasi itu sendiri sedang ekstern adalah berasal dari luar situasi atau keadaan yang dinilai itu.
C. Pengembangan Ilmu Pengetahuan di Perguruan Tinggi dan Riset
1.Pengajaran dan Pendidikan
Pengajaran dan pendidikan atau dalam bahasa arabnya taalim dan tarbiah adalah dua perkara penting di dalam membina manusia. Pengajaran dan pendidikan adalah dua perkara yang berbeda tetapi banyak orang yang tidak faham tentang kedua perkara ini.
Pengajaran adalah proses belajar atau proses menuntut ilmu. Ada dosen, guru, ustadz yang mengajar atau menyampaikan ilmu kepada murid yang belajar. Hasilnya murid menjadi pandai, dan berilmu pengetahuan (‘alim). Pendidikan adalah proses mendidik yang melibatkan penerapan nilai-nilai. Di dalam pendidikan terdapat proses pemahaman, penghayatan, penjiwaan, dan pengamalan.
Namun, kita tidak bisa mendidik saja tanpa memberi ilmu, dan begitu juga sebaliknya, kita tidak bisa memberi ilmu saja tanpa mendidik. Pengajaran tanpa pendidikan akan menghasilkan masyarakat yang pandai tetapi rusak akhlaknya atau jahat. Masyarakat akan maju di berbagai bidang dan kemewahan timbul dimana-mana tetapi akan timbul hasad dengki dimana-mana karena jiwa tiap insannya tidak hidup. Manusia menjadi individual, tidak berkasih sayang, dan kemanusiaan musnah. Manusia berubah identitas. Fisiknya saja manusia tetapi perangainya seperti setan dan hewan.
Sebaliknya mendidik saja tanpa memberi ilmu akan menghasilkan individu yang baik tetapi tidak berguna di tengah masyarakat. Mendidik tanpa ilmu menyebabkan insan mempunyai jiwa yang hidup tetapi tidak ada ilmu untuk dijadikan panduan.
Tetapi perlu dipahami bahwa tidak semua orang mampu mendidik. Ada orang yang berilmu banyak tetapi tidak mampu mendidik tetapi ada juga orang yang berilmu sedikit tetapi dapat mendidik. Karena peranan pengajaran ilmu hanya sedikit saja sedangkan selebihnya adalah peranan pendidikan.
Dalam mencari ilmu, seseorang bisa belajar dari beberapa guru karena hanya ilmu yang kita pelajari. Tetapi, dalam mendidik atau mencari pendidik, tidak bisa ada lebih dari seorang pendidik. Pendidik yang sesungguhnya adalah pemimpin, model, sekaligus contoh untuk diikuti. Kalau ada banyak pendidik maka ibarat seperti masakan yang dimasak oleh beberapa koki. Dia akan jadi rusak. “ Too many cooks spoil the brook”..
2.Ilmu pengetahuan
            ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
3.Riset
            Riset adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan menambah pemahaman kita terhadap suatu fenomena tertentu yang menarik perhatian kita.
beberapa ciri bahwa budaya riset sudah dianut oleh suatu perguruan tinggi antara lain:
1.      Riset sudah menjadi kebutuhan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan di perguruan tinggi tersebut.
2.      Riset sudah menjadi bagian utama dalam proses belajar mengajar (PBM).
3.      Riset sudah menjadi bagian utama dalam pengabdian pada masyarakat.
4.      Sebagian besar dosen aktif dalam riset, seminar/desiminasi, publikasi ilmiah, mimbar akademik atau yang sejenis.
5.      Sebagian besar mahasiswa aktif dalam kegiatan penalaran baik yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi maupun oleh pihak lain.
6.      Karya ilmiah yang dihasilkan oleh sivitas akademika diakui kontribusinya dalam pengembangan iptek minimal di tingkat nasional. Paten yang dihasilkanpun bernilai tinggi.
7.      Para dosen aktif melakukan networking di bidang keilmuan.
Dalam proses penyusunan karya ilmiah (misal tesis), perlu dipahami dan dilaksanakan bagian-bagian penting dalam metodologi riset yaitu sebagai berikut :
a.Judul : Penentuan judul sesuai dengan yang diteliti.
b.Pendahuluan : pendahuluan berisi latar belakang: diskripsi masalah, data awal yang mendukung adanya masalah dan akar timbulnya masalah. Mengapa dan apa yang mendorong peneliti memilih topik penelitian ini.
c.Perumusan Masalah : Perumusan Masalah Uraikan rumusan permasalahan yang akan diteliti dengan pendekatan logika atau konsep teori untuk menjawab masalah yang akan diteliti, hipotesis yang akan diuji atau dugaan yang akan dibuktikan
d.Tujuan : Pada bagian ini dituliskan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai.
e.Tinjauan Pustaka : Tinjauan pustaka berisi teori-teori pendukung utama dalam penyelesaian masalah dan keterangan-keterangan tambahan yang dikumpulkan selama melaksanakan penelitian. Uraian dalam tinjauan pustaka diarahkan untuk menyusun kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian

f.Kerangka Teori : Berisi tentang rangkuman tinjauan pustaka. Paparan tentang kerangka acuan atau objek yang sudah digunakan dalam memecahkan masalah. Gambarkan konsep-konsep yang digunakan, pendekatan yang digunakan, gambarkan teori-teori yang pernah ada yang berkaitan dengan masalah yang digarap, mengemukakan asumsi-asumsi dasar sebagai landasan berpikir, dan kemukakan hipotesis bila ada. Umumnya dikemukakan dalam bagian kerangka teoritis atau landasan teori atau teori.

g.Kerangka Penelitian : Berisi  tentang Kerangka Konsep dan keterbatasan penelitian. Untuk menyederhanakan riset, tetapi menjadi fokus dan efisien, maka masalah tersebut perlu dibatasi. Dalam paper di jurnal, hal tersebut tidak menjadi keharusan, karena dari latar belakang berupa survey literatur telah diidentifikasi masalahnya

h.Hipotesis : Hipotesis berisi hipotesa.Hipotesa merupakan pendugaan sementara, dimana pada penelitian hipotesis merupakan arahan yang akan diuji, karenanya peneliti harus berupaya sedemikian rupa sehingga hipotesisnya terbukti.
i.Metode Penelitian :Paparan mengenai apa yang dilakukan dalam suatu penelitian (langkah-langkah) yang dilakukan sebelum melakukan suatu penelitian dan dikemas dalam bagian metode penelitian.
j.Rencana kerja/ Eksperimen : Bagian ini menetapkan jenis data dari tiap indikator, dari mana sumber dan bagaimana teknik pengumpulan datanya. Dalam hal pengumpulan data termasuk didalamnya penjelasan mengenai populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, teknik penyebaran kuesioner, berikut argumentasinya. Pada suatu penelitian pada umumnya observasi atau eksperimentasi dilakukan tidak terhadap populasi, melainkan dilakukan terhadap sampel
k.Hasil Penelitian : Jawaban terhadap pertanyaan apa yang dikemukakan umumnya dikemukakan dalam bagian temuan atau hasil. Hasil-hasil penelitian harus mampu berfungsi sebagai alat pembuktian.
l.Pembahasan  : Pada bagian ini pendapat peneliti tentang hasil dibandingkan dibandingkan dengan pendapat dan tinjauan pustaka.
m.Kesimpulan dan Saran : Kesimpulan, sebagai pernyataan singkat yang mengungkapkan hasil penyelidikan secara menyeluruh. Saran, sebagai pernyataan yang bertujuan untuk penyempurnaan hasil akhir penyelidikan.

Formulasi penemuan hasil teori atau prediksi disusun dalam penulisan ilmiah dan dijadikan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
1.Perkembangan ilmu pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu dan berkembang karena    kebutuhan manusia.
2. Ranah kognitif melibatkan pengetahuan . Ranah kognitif menurut Bloom terdiri atas enam aspek yang diurutkan secara hierarki piramidal. Keenam aspek tersebut adalah pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi
3. pengetahuan dan ilmu Pengetahuan sebagai bekal untuk mempelajari Perkembangan Ilmu Pengetahuan di perguruan tinggi yaitu melalui riset.

B.SARAN
            Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini kami sangat mengharapkan agar para pembaca dapat memberikan masukan yang sifatnya membangun demi penyusunan makalah kami selnjutnya.
            Apabila para pembaca akan menyusun makalah sebaiknya mengumpulkan sebanyak mungkin sumber bacaan atau refrensi.













Bakhtiar A. 2005. Filsafat Ilmu. Ed 1. Cetakan ke 2. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Leo,Nur Zakaria.2012.Ilmu Sosial Budaya Dasar. _: Makassar

Mudhofir, A. 2005.  Pengenalan Filsafat. Filsafat Ilmu. Cetakan ketiga. Penerbit Liberty. Yogyakarta.

http://uripsantoso.wordpress.com/2012/01/23/menciptakan-budaya-riset-di-perguruan-tinggi-bagian-2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar